PPMMU Minta Pemda Morut Transparan Soal Status dan Rencana Pembangunan Asrama Baru

Madika, Palu – Persatuan Pelajar Mahasiswa Morowali Utara (PPMMU) meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Morowali Utara memberikan penjelasan resmi terkait status dan keberlanjutan Asrama Mahasiswa Morowali Utara di Kota Palu.

Ketidakjelasan mengenai fasilitas hunian mahasiswa itu dinilai meresahkan dan menunjukkan lemahnya perhatian Pemda terhadap kebutuhan generasi muda yang menempuh pendidikan di luar daerah.

Ketua PPMMU Muhajir A Salasah menegaskan bahwa pemenuhan fasilitas hunian mahasiswa merupakan bagian dari tanggung jawab negara, termasuk Pemda Morowali Utara.

“Hingga hari ini, status Asrama Mahasiswa Morowali Utara di Palu masih berada dalam ruang ketidakjelasan. Kondisi ini bukan hanya menghambat kenyamanan mahasiswa, tetapi juga mencerminkan lemahnya perhatian Pemda terhadap kebutuhan generasi mudanya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di luar daerah,” katanya.

Muhajir menilai ketidakpastian terkait keberlanjutan, pengelolaan, dan legalitas asrama tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa membutuhkan tempat tinggal yang layak, aman, dan mendukung proses belajar.

Lebih jauh, PPMMU mendesak Pemda Morowali Utara segera merealisasikan pembangunan asrama mahasiswa yang baru di Kota Palu.

“Ketersediaan asrama yang representatif merupakan investasi jangka panjang untuk melahirkan SDM unggul daerah. Tidak boleh lagi ada penundaan, tarik ulur kebijakan, atau minimnya komitmen anggaran. Mahasiswa bukan hanya objek pembangunan, tetapi aktor yang kelak menentukan arah masa depan Morowali Utara,” ujarnya.

PPMMU juga menuntut Pemda Morowali Utara membuka ruang dialog dengan mahasiswa agar setiap kebijakan benar-benar berpihak pada kepentingan pendidikan.

“Keterlambatan dalam penyediaan fasilitas pendidikan adalah bentuk pengabaian terhadap hak mahasiswa dan kemajuan daerah. Seolah-seolah kami berada di Kota Palu dianaktirikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara,” kata Muhajir.