Madika, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 1000 paket obat-obatan terlarang jenis Trihexyphenidyl () ke dalam Lapas.

Kepala Lapas Luwuk, Efendi Wahyudi, mengonfirmasi bahwa penggagalan tersebut terjadi pada Senin (17/6/2024) pukul 02.20 WITA.

“Kejadian bermula saat petugas di menara pos pengawasan 3 melihat seorang pria mencurigakan di sisi tembok luar lapas,” jelas Efendi.

Petugas tersebut melaporkan temuan tersebut kepada Komandan Regu Pengamanan (Rupam) yang segera menuju lokasi kejadian.

Di lokasi, Rupam menemukan seorang pria yang mengaku sedang buang air kecil. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa pria tersebut mencoba melempar sesuatu ke dalam Lapas.

BACA JUGA  Masyarakat Diajak Tidak Tergiur Pinjaman Online Ilegal

Pada pukul 02.49 WITA, Rupam bersama Perwira Piket Pengawasan melakukan penyisiran di lokasi dan menemukan barang bukti berupa 1000 butir obat terlarang jenis Trihexyphenidyl yang dibungkus menggunakan plastik.

“Usai menyisir area, tim pengawasan berhasil menemukan sebuah plastik yang kita curigai adalah salah satu obat terlarang,” tambah Efendi.

Setelah kejadian tersebut, Efendi menyebut bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satuan Resor Kepolisian Resor Banggai.

“Kita langsung berkoordinasi dengan Polres Banggai dan benar bahwa barang tersebut adalah obat terlarang. Kita langsung menyerahkannya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.

Kepala Kanwil , Siregar, bersama Kepala Divisi Pemasyarakatan, Ricky Dwi Biantoro, mengapresiasi penggagalan penyelundupan obat terlarang tersebut.

BACA JUGA  Keluarga Korban Pelecehan Seksual Desak Kades Soulowe Segera Dipecat

“Apresiasi atas penggagalan ini, tentunya ini menjadi komitmen kita dalam memerangi atau obat-obatan terlarang. Kita akan lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan,” tegas Siregar.

memastikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh pengungkapan peredaran gelap di seluruh Lapas dan Rutan di Sulteng.

“Komitmen ini menjadi perhatian kita semua. Kita semua mau mewujudkan Lapas/Rutan Bersinar atau Bersih dari ,” tutup Hermansyah Siregar.