Madika, – Debat perdana kandidat calon Sulawesi Tengah (Sulteng) menampilkan kemampuan para pasangan calon dalam menguasai isu, data, serta solusi yang mereka tawarkan untuk membangun daerah tersebut.

Salah satu momen menarik terjadi ketika pasangan calon dan wakil Sulteng nomor urut , Ahmad Ali dan , melontarkan pertanyaan tajam kepada pasangan calon nomor urut 3, Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto, terkait anomali antara pertumbuhan dan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.

Ahmad Ali dan Abdul Karim mempertanyakan bagaimana pertumbuhan Sulteng bisa mencapai 10 persen, sementara angka kemiskinan tetap tinggi di 11 persen.

Abdul Karim mengutip istilah “paradoks” yang diambil dari buku Paradoks Indonesia karya Prabowo Subianto, untuk menggambarkan ketimpangan tersebut.

BACA JUGA  Bawaslu Kota Palu Ingatkan Peserta Pemilu Untuk Menaati Tahapan Kampanye

“Pertumbuhan kita mencapai 10 persen, tapi kemiskinan masih berada di 11 persen. Ini sebuah paradoks. Bagaimana solusi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulteng?” tanya Abdul Karim.

Ahmad Ali kemudian memperdalam pertanyaan tersebut dengan menyoroti bahwa secara teori, peningkatan ekonomi seharusnya diikuti dengan penurunan kemiskinan.

Ia menilai bahwa anomali ini terjadi karena kesalahan dalam pengelolaan pembangunan di Sulteng.

Ahmad menyarankan agar sektor ekonomi kerakyatan, seperti pertanian yang menyerap lebih dari 40 persen penduduk, dijadikan prioritas pertumbuhan.

Namun, alih-alih memberikan solusi, Rusdy Mastura membantah data yang disampaikan pasangan nomor urut 1.

Ia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulteng sebenarnya berada di 11,71 persen, bukan 10 persen seperti yang disebutkan.

BACA JUGA  Bawaslu Kota Palu Buka Sembilan Posko Kawal Hak Pilih untuk Pilkada 2024

“Kalau data yang disampaikan salah, bagaimana saya bisa menjawabnya?” ujar Rusdy.

Meski Rusdy membantah, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa persentase penduduk miskin di Sulteng mencapai 11,77 persen pada Maret 2024.

Sementara itu, data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulteng selama kuartal I tahun 2024 mencapai 10,49 persen.

Ahmad Ali menutup dengan menyatakan bahwa ketimpangan ini terjadi karena dominasi sektor pertambangan dalam ekonomi Sulteng, yang hanya dinikmati oleh warga di beberapa saja.

Ia mendorong agar pembangunan lebih merata, terutama di sektor pertanian, guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh masyarakat.

Debat kandidat ini berlangsung di salah satu stasiun televisi nasional di Jakarta pada Rabu, 16 Oktober 2024 malam.

BACA JUGA  Tawarkan Bacaleg Milenial, PAN Kota Palu Optimis Raih Unsur Pimpinan di DPRD