Madika, Palu – Organisasi nirlaba WeSpeakUp.org menggelar pelatihan bertajuk Muda Bersua(ra) untuk membekali pemuda Sulawesi dengan keterampilan kampanye sosial dan jurnalisme warga. Program ini berlangsung sejak 7 hingga 11 Mei 2025 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pelatihan yang diikuti oleh 22 penggerak muda dari berbagai daerah di Sulawesi ini difokuskan pada seni bercerita (storytelling) dan strategi kampanye berbasis narasi. Kegiatan akan ditutup pada Sabtu, 11 Mei 2025, dengan Coaching Clinic terbuka yang melibatkan sekitar 100 pelajar dan mahasiswa.

Direktur Kampanye WeSpeakUp.org, Dhenok Pratiwi, mengatakan program ini bertujuan membuka ruang partisipasi publik bagi pemuda untuk menyampaikan isu-isu sosial dengan cara yang autentik.

BACA JUGA  Siap-siap, Juru Parkir Liar Akan Didenda Rp 2,5 Juta dan Penjara 15 Hari

“Ini bukan sekadar pelatihan menulis. Kami ingin para peserta mampu menyampaikan kisah nyata yang bisa menggerakkan perubahan sosial,” ujar Dhenok.

Pelatihan ini menghadirkan dua jurnalis penerima hibah Pulitzer Center, yakni Titah AW dan Ahmad Arif, sebagai narasumber utama. Keduanya dikenal melalui karya-karya jurnalistik yang kuat dalam menggambarkan suara dari kelompok marjinal.

Titah rutin menulis di media nasional seperti National Geographic, Project Multatuli, dan VICE. Sementara Ahmad Arif, jurnalis Kompas yang juga pendiri platform LaporCovid, telah dikenal luas atas upayanya mendokumentasikan dampak pandemi melalui data dan cerita warga.

BACA JUGA  Kunjungi Pasar Masomba, Jokowi Bagi Bantuan Langsung Tunai dan Sembako

Antusiasme terhadap acara ini sangat tinggi. Pendaftaran Coaching Clinic di Palu bahkan sudah penuh sebelum hari pelaksanaan. WeSpeakUp.org melihat hal ini sebagai bukti meningkatnya semangat anak muda di Indonesia Timur untuk menyuarakan isu lingkungan, sosial, dan keadilan.

Selain di Sulawesi Tengah, Muda Bersua(ra) juga akan digelar di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat.

WeSpeakUp.org merupakan organisasi independen yang berfokus pada penguatan ruang sipil, terutama bagi perempuan, masyarakat adat, dan kaum muda. Misi organisasi ini mencakup peningkatan kapasitas, penceritaan, dan partisipasi masyarakat dalam gerakan sosial yang inklusif dan berkeadilan.

BACA JUGA  Gubernur Anwar Hafid Dorong RPJMD Sulteng Berbasis Kebutuhan Masyarakat Miskin