Madika, Parimo – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menginstruksikan Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, untuk segera turun ke lokasi bencana tanah longsor di Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).

Longsor terjadi pada Selasa malam (17/6/2025) dan baru dilaporkan secara resmi Sabtu (21/6/2025) pukul 17.06 WITA.

“Instruksi Gubernur bapak Anwar Hafid itu untuk memastikan warga yang sudah ditemukan dapat dievakuasi. Dan kebutuhan logistik di Posko tim gabungan pencarian korban terpenuhi,” kata Akris Fattah Yunus, Senin (23/6/2025).

Setelah menerima instruksi, Akris langsung menuju lokasi bencana bersama tim dan tiba sekitar pukul 17.00 WITA. Sesampainya di sana, tim segera melakukan koordinasi dan upaya penanganan darurat.

BACA JUGA  Bawaslu Kota Palu Deteksi Oknum Caleg yang Akan Lakukan Money Politik di PSU

“Kami langsung memperoleh data informasi dan segera melakukan upaya-upaya penanganan,” jelas Akris.

Dalam pertemuan di posko bersama Kapolres Parimo, Danramil Moutong, Kepala BPBD Parimo, Camat Bolano Lambunu, Kepala Desa Anutapura, anggota DPRD Parimo, dan media, disepakati bahwa proses evakuasi masih terus berlangsung.

Tim gabungan yang terlibat terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat. Alat berat berupa excavator juga dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

Hingga saat ini, tim telah menemukan dua korban meninggal dunia. Salah satunya berhasil diidentifikasi bernama Ijal (28). Sementara satu korban lainnya masih menunggu proses identifikasi oleh pihak kepolisian menggunakan alat sidik jari.

Lokasi longsor diketahui berada di tengah hutan, sekitar lima jam berjalan kaki dari permukiman. Ketujuh korban yang dilaporkan merupakan pekerja pencari kayu yang membangun tempat tinggal sementara dari kayu dan tenda di pinggir sungai, tepat di bawah tebing yang longsor.

BACA JUGA  Spesialis Pencurian Mesin Dap di Palu Diringkus, Sudah Beraksi 50 Kali!

Dua jenazah tiba di Posko Desa Tirtanagaya pada pukul 19.55 WITA dan langsung dimakamkan di pekuburan Desa Anutapura sesuai kesepakatan dengan keluarga korban.

Akris mengungkapkan, kondisi jenazah yang ditemukan sudah membusuk dan mengenakan sarung, diduga sedang dalam posisi tidur saat longsor terjadi. Kejadian diperkirakan terjadi saat hujan deras pada malam hari, Selasa (17/6/2025).

“Pencarian lima korban lainnya masih berlangsung. Tim sudah mengidentifikasi titik-titik di mana korban kemungkinan tertimbun longsor dan sebagian tertindis truk yang ikut tertimbun,” ujarnya.

Ia menambahkan, logistik untuk keperluan posko telah tersedia, didukung oleh bantuan dari Dinas Sosial, Polri, dan masyarakat.