, – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-) DPRD Provinsi menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) ke-IV tingkat provinsi . Berlangsung di aula DPW , LBKK diikuti para santri dari berbagai pondok pesantren di Sulawesi Tengah.

Ketua Panitia LBKK , Sri Atun mengatakan, LBKK merupakan program F-PKS DPR RI yang melibatkan seluruh F-PKS di daerah, dalam rangka melestarikan tradisi pesantren.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Sulawesi Tengah, Muhammad Wahyuddin mengatakan, secara nasional tahun ini merupakan kali keempat dilaksanakan LBKK, tetapi tingkat Sulawesi Tengah baru yang ketiga, karena pada tahun 2018 urung dilaksanakan akibat adanya .

Menurut Wahyuddin, LBKK IV berlangsung istimewa karena menjadi kegiatan pertama yang dilakukan saat PKS menggunakan logo baru. LBKK merupakan penghargaan kepada pesantren, santri dan para ulama. “LBKK menunjukkan PKS itu bersama pesantren, PKS bersama santri dan PKS bersama ulama. Ini menjadi istimewa karena tidak semua orang mampu membaca kitab kuning, karena harus mampu menguasai ilmu nahwu dan sharf,” ujar Wahyuddin.

BACA JUGA  Fraksi PKS Soroti Ketimpangan Bantuan Sekolah Kejuruan di Sulawesi Tengah

Dengan adanya lomba tersebut, diharap menjadi bagian menjaga tradisi keilmuan. Sehingga dapat memotivasi pelajar atau santri lainnya.

“Melalui LBKK melahirkan motivasi bahwa ilmu mereka dibutuhkan oleh umat,” kata Wahyuddin.

Ia berharap, para peserta LBKK tingkat Sulteng nantinya ada yang mendapatkan predikat juara hingga ke tingkat pusat.

Secara khusus Wahyuddin juga berterima kasih kepada seluruh ponpes yang telah mengirimkan perwakilannya untuk menjadi peserta, utamanya ponpes yang berasal dari luar Kota yakni Ponpes Darul Hikmah Luwuk dan Ponpes Gontor Putri Poso.

Selain Ponpes Darul Hikmah Luwuk, Ponpes Gontor Putri Poso, LBKK IV tingkat Sulteng diikuti para santri yang berasal dari Ponpes Modern Al-Istiqamah Ngatabaru, Ponpes Raudhatul Mustafa Lil Khairaat, Ponpes Al-Anwarul Quran, Ponpes Manbaus Sholihin Al-Charamain, Ma'had Thalhah bin Ubaidillah, dan Rumah Quran Banua Quran.

Sedangkan lomba tingkat nasional nantinya akan digelar secara virtual. Seorang juara utama akan mendapatkan hadiah berangkat ibadah Umrah ke tanah suci.

BACA JUGA  DPC Demokrat Datangi PN Palu Memastikan Kemangan Kepengurusan AHY, Atas Gugatan Moeldoko

“Harapan kali ini Insyaallah ada dari Sulteng yang juara,” tandas Wahyuddin.

Sementara itu, Ketua F-PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, berharap, lomba tersebut menjadi bagian dari kebaikan yang terus disebar dan dilaksanakan oleh PKS kepada umat.

“Kebaikan tersebut harus terus ditebarkan, meskipun saat ini situasinya sedang terbatas akibat pandemi -19. Semangat melaksanakan dan menyebarkan kebaikan tidak boleh surut, hanya karena keterbatasan sarana,” kata Jazuli.

Hal itu, urai dia, sesuai dengan salah satu risalah perjuangan PKS, yakni keumatan. Artinya, F-PKS harus menjadi garda terdepan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, harus berjuang untuk kepentingan seluruh umat beragama sesuai UUD 1945.

“PKS terus berjuang agar seluruh umat dapat menjalankan agama secara tenang dan damai,” imbuhnya.

BACA JUGA  Polwan Polda Sulteng Gelar Bakti Kesehatan di Lapas Perempuan dan Anak

Jazuli menambahkan, keberadaan ponpes di Indonesia sangat istimewa, karena memiliki jasa besar dalam mencerdaskan putra putri bangsa Indonesia.

Bahkan, kata dia, ponpes yang telah hadir sebelum kemerdekaan Indonesia juga berperan besar dalam memerdekakan Indonesia.(win)