, Kota (Pemkot) melalui Dinas dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota menepis pernyataan Wakil Ketua II , terkait minimnya perhatian Pemkot terhadap fasilitas belajar di SDN 1 dan 2 Petobo.

Kepala Dinas dan Kebudayaan (Kadisbud) Kota Palu, Hardi Menjelaskan, kedua sekolah itu dibangun oleh PUPR dan belum diserahkan ke kota. Dirinya juga tidak membatah jika siswa-siswi di Sekolah tersebut masih belajar melantai.

“Saat pembangunannya terhenti lalu, fasilitas di sekolah itu banyak yang rusak dan hilang. Sebenarya murid-murid masih belajar di Hunian sementara, tetapi karena sering hilang-hilang barang di sana itu, maka atas persetujuan bersama, agar tidak ada lagi yang kehilangan atau rusak-rusak, kami putuskan agar sekolah itu sudah digunakan dengan menggunakan fasilitas yang ada, meski belum rampung 100 persen,” jelasnya.

BACA JUGA  Guru Tua Kembali Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Meski belum diserahkan PUPR, Hardi mengaku pihaknya telah menganggarkan mobiler untuk dua sekolah itu pada tahun ini.

Bukan hanya dua SD itu, Hardi menambahkan, ada tiga sekolah lainnya yang terdampak likuifaksi, di Kelurahan Balaroa. Berdasarkan informasi dari pihak PUPR, tahun ini juga akan membangun tiga sekolah di daerah tersebut.

“Ada SD dan juga SMP, januari ini akan dilelang pekerjaannya. Kalau januari dilelang, kita perkirakan sekitar Maret dimulai pembangunannya,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam kunjungan anggota Kota Palu, Selasa 3 Januari 2023 menemukan murid-murid SDN 1 dan 2 Petobo belajar melantai.(*)

BACA JUGA  Turunkan Angka Stunting, Calon Pengantin Wajib Punya Sertifikat Elsimil Sebelum Menikah