Menilik Masjid Pertama Sebelum Kedatangan Guru Tua, Masih Berdiri Kokoh Meski Tiga Kali di Hantam Tsunami di Donggala
Untuk itu ia sebagai generasi penerus, mengemban amanat untuk memelihara dan memakmurkan masjid agar tetap menjadi tempat bernaung bagi umat muslim.
“Saya sudah jadi iman sejak usia 40 tahun, dan sudah tugas kami menjalankan amanat turun temurun untuk memakmurkan mesjid ini. “terangnya.
Ia juga menceritakan ketika tsunami menerjang, bangunan masjid mengalami kerusakan pada bagian dinding serta menara masjid. Namun, pilar dan tiang penyangga masjid yang terbuat dari kayu masih berdiri kokoh.
“Tiang Ini masih asli semua, hanya dinding yang dipugar dan diganti semen, ” Tambahnya.
Beberapa bagian masjid katanya masih tetap dipertahankan keasliannya, seperti tiang penyangga, penopang atap yang terbuat dari kayu, ukiran kaligrafi di dinding masjid hingga model dan bentuk masjid masih tetap dipertahankan.
Ia juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus bagi pemeliharaan masjid Al-Amin, terlebih Masjid bersejarah ini merupakan cagar budaya Sulteng yang patut dilestarikan.
“Kami meminta pemerintah bisa memperhatikan pelestarian mesjid Al-Amin, karenanSetelah bencana renovasi hanya dilakukan dari bantuan non pemerintah dan masyarakat sekitar, belum ada sama sekali bantuan dari pemerintah, ” Ujarnya. (Qila)
Tinggalkan Balasan