, Jakarta- Wakil Ketua M. Azis Syamsuddin meminta , khususnya TNI Angkatan Laut (AL) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) memperkuat keamanan bawah laut . Hal itu dikatakannya setelah ditemukan drone pengintai berbentuk tabung dan memiliki banyak sensor serta transmiter jarak jauh, yang diduga milik China di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

“Tentunya ini menjadi perhatian khusus dan sangat berbahaya bagi keamanan NKRI, hal seperti ini perlu ditangani dengan serius dengan memodernisasi peralatan kontra-surveillance,” kata Azis dalam siaran pers yang dilansir dari , baru-baru ini.

Azis mengatakan, keamanan bawah laut menjadi tantangan serius yang wajib diatasi , sehingga modernisasi peralatan deteksi bawah laut perlu diperkuat. “Tidak boleh ada drone ataupun kapal selam yang memasuki wilayah NKRI tanpa izin negara,” ujarnya.

Pimpinan Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu menambahkan, kedaulatan wilayah menjadi prioritas utama untuk diamankan sehingga sangat disesalkan jika memang drone pengintai tersebut bisa lolos dan masuk perairan Indonesia tanpa terdeteksi dan itu merupakan tindakan ilegal.

BACA JUGA  Ketua DPRD Sulteng Dorong Sulawesi Tengah Menjadi Serambi Haramain

Azis juga meminta Kementerian Luar Negeri tegas menyampaikan nota diplomatik dengan mengirimkan surat protes kepada China. “Kementerian Luar Negeri juga dapat melakukan kordinasi dan komunikasi dengan Panglima TNI untuk mengambil langkah apa saja dalam menyikapi permasalahan ini,” ujarnya.

Politisi Partai itu menilai Panglima TNI dapat mengerahkan seluruh kesatuannya untuk melakukan deteksi dini di wilayah NKRI pasca-lolosnya drone pengintai yang diduga milik asing. Menurutnya, jangan sampai drone itu sudah mengirimkan data dari beberapa hasil temuan di perairan Indonesia.(dpr)