Madika, Palu, – Operasi penumpasan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di , Provisi Sulawesi Tengah sudah berlangsung bertahun-tahun, namun Kepolisian Republik Indonesia, Khususnya Polda Sulteng belum mampu menghabiskan teroris di daerah tersebut, bahkan kurun waktu beberapa bulan terakhir MIT kembali membuat ulah di daerah Lembangtongoa, .

Upaya Polda Sulteng menyelesaikan persoalan MIT juga berkali-kali berganti sandi operasi, mulai dari operasi Maleo hingga operasi Tinombala, sayangnya aksi terorisme masih saja menghantui masyarakat Sulteng.

Kini Polri sudah menyatakan memperpanjangan operasi tersebut, sandi operasi juga diganti dari operasi Tinombala menjadi Operasi Madago Raya. Operasi Madago Raya sendiri diambil dari yang artinya baik hati dan dekat dengan rakyat.

BACA JUGA  TKA Cina di PT GNI Patut Dicurigai, Ridwan Yalidjama: Mereka Sangat Terlatih

Menanggapi perpanjangan operasi dan sandi operasi tersebut, Ketua Komisi I Provinsi Sulteng, Sri Indraningsih Lalusu mengatakan, Komisi I akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Polda Sulteng dan Korem 132 Tadulako pekan depan.

“Dalam RDP itu Komisi I akan menanyakan semuanya,” ujar Sri Lalusu, dilansir dari Metrosulawesi.id, Jumat 18 Februari 2021.

Sri Lalusu belum memberikan tanggapan lebih jauh atas upaya kepolisian menuntaskan MIT tersebut. Dia menunggu momentum RDP untuk menanyakan semuanya.

Wakil Ketua , Wiwik Jumatul Rofi'ah juga demikian, belum memberikan padangannya.

Wiwik masih mencari informasi lebih lanjut terkait upaya Polri dalam menyelesaikan persoalan di tersebut, termasuk alasan memperpanjangan operasi dan mengganti nama sandi operasi dari Operasi Tinombala menjadi operasi Madago Raya.(win)

BACA JUGA  DPRD Sulteng Kunjungi Kemenhub Bahas Ranperda Penyelenggaraan Perhubungan