UIN Datokarama Bantu Pengembangan Kemandirian Pondok Pesantren
Madika, Palu – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama memberikan dukungan signifikan dalam upaya pengembangan kemandirian pondok pesantren. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memperkuat eksistensi dan keberlanjutan pesantren sebagai tempat pendidikan serta sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.
Profesor Lukman S Thahir, Rektor UIN Datokarama, menegaskan pentingnya penguatan ekonomi pesantren dalam menghadapi berbagai tantangan yang tengah dihadapi oleh pondok pesantren dan para santri.
“Penguatan ekonomi pesantren sangat penting dilakukan, seiring derasnya tantangan yang dihadapi pondok pesantren dan santri khususnya mengenai tata kelola ekonomi.” Ungkpanya.
Momentum Hari Santri Nasional tahun 2023, menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun dan mengembangkan kemandirian pondok pesantren.
Pondok pesantren kini telah mengalami transformasi, tidak lagi sebagai tempat belajar agama, melainkan mengikuti perkembangan zaman seperti, penerapan teknologi dalam pengembangan dan pembelajaran, serta merintis bisnis untuk mendukung perekonomian.
“Pengembangan kemandirian pesantren yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman saat ini harus menjadi fokus utama,” ujarnya.
Pengembangan kemandirian pondok pesantren merupakan program yang didukung oleh Kementerian Agama dengan tujuan mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Program kemandirian pesantren melibatkan berbagai jenis usaha, seperti toko, warung, minimarket, koperasi, perindustrian, laundry, perdagangan, garmen, hingga percetakan.
“UIN Datokarama, sebagai perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama, turut berkontribusi dalam mengoptimalkan implementasi program kemandirian pondok pesantren.” Tegas Prof Lukman.
Penguatan dan pengembangan kemandirian pesantren dilakukan dalam kolaborasi antara UIN Datokarama, Kanwil Kementerian Agama, dan PW Nahdlatul Ulama Provinsi Sulteng.
Dalam kerja sama ini, digelar expo kemandirian pesantren yang melibatkan 25 pondok pesantren di Sulawesi Tengah.
Ulyas Taha, Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulteng, menyatakan bahwa expo kemandirian pesantren memberikan bukti nyata bahwa program inkubasi bisnis dari Kementerian Agama memberikan dampak positif terhadap kemandirian pesantren.
Ia juga menunjukkan dukungan penuh terhadap program Kementerian Agama yang bertujuan mendidik pesantren agar mandiri dan mampu berwirausaha.
“Dengan program kemandirian pesantren ini, kita dapat mendukung pesantren dalam mengembangkan aspek ekonomi mereka,” ungkapnya.
Penulis : Qila
Tinggalkan Balasan