Madika, Morowali – Anggota DPRD , , menyebut Pj Bupati Morowali, telah melakukan pembangkangan dan penghinaan terhadap pemerintah, khususnya Gubernur .

Hal itu diungkapkan menyusul, masih adanya foto dipajang disejumlah kegiatan seperti pembukaan Jambore PKK dan bimtek peningkatan kapasitas aparatur desa pada 7 hingga 11 Juli.

“Apa yang dilakukan oleh pak hari ini, menganggap dirinya masih sebagai Pj dengan memasang foto dan nama di spanduk dalam kegiatan aparatur desa, saya anggap sebagai penghinaan dan pembangkangan terhadap Pemerintah.” Ketus Gafar, Minggu (7/7/2024).

Ketua Fraksi NasDem ini juga menjelaskan, status Rachmansyah sebagai Pj sudah tidak berlaku sejak diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur , H. Rusdy Mastura, nomor: 800..11.7./200./BKD-G.ST/2024.

BACA JUGA  Piala Dunia U17 2023 Terganggu Jadwal Konser Coldplay, Erick Thohir: FIFA Match Harus Menjadi Prioritas Utama

SK tersebut memutuskan untuk memberikan cuti di luar tanggungan negara kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Abdul Rachmansyah Ismail, sekaligus menandakan berakhirnya masa jabatan Penjabat (Pj) Bupati Morowali.

Dirinya juga mengaku, saat ini Rachmansyah mulai aktif melakukan safari politik untuk maju sebagai bakal calon Bupati Morowali. Sehingga, sikapnya tersebut dianggap tidak mencerminkan seorang pejabat tinggi pratama yang patuh terhadap keputusan pimpinan.

“Kan lucu, kalau kita , berpemerintah seperti ini. Ini bukan perusahan milik pribadi, semua diatur oleh undang-undang dan ada koridornya.” Kata Gafar.

“Masyarakat harus tahu persoalan seperti ini, karena menimbulkan kekacauan dalam tata kelola pemerintahan,” tandasnya.

BACA JUGA  Pj Bupati Morowali Ajak Stakeholder Ciptakan Pilkada Damai dan Aman

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A), Abdul Wahid Hasan selaku pelaksana kegiatan bimtek peningkatan kapasitas aparatur desa, mengaku, pemasangan foto dan jabatan Rachmansyah sebagai Pj Bupati Morowali disebabkan ketidak tahuan panitia pelaksanan dari Jakarta.

“Itu kesalahan dari panitia dari Jakarta, mereka tidak tahu. Saya juga baru lihat, dan sudah saya suruh ganti dengan foto Plh dan Sekda,” kata Wahid dikonfirmasi via telfon, Minggu malam.

Wahid juga berjanji, foto dari Rachmansyah sudah akan terganti hingga kegiatan berakhir pada 11 Juli mendatang.

“Tadi sudah saya suruh cetak baliho yang baru, Besok sudah kita ganti.” Pungkasnya.

BACA JUGA  Tutup Pos Pemeriksaan, Pemkot Palu Perkuat Operasi Yustisi