, Palu- Kepala dan Hortikultura (TPH) , Nelson Metubun, mengungkapkan target lokasi pengembangan padi IP 400 seluas 8.700 hektar di daerah ini.

“Tersebar di lima kabupaten, masing-masing , Donggala, , Parigi Moutong dan Sigi,” ungkapnya dalam satu kegiatan, baru-baru ini.

Dijelaskan, pola Padi IP (Indeks Pertanaman) 400 adalah pola tanam padi pada hamparan sawah yang sama, dimanfaatkan untuk empat kali penanaman dan panen dalam setahun. Yang sebelumnya hanya dua atau tiga kali saja, dengan IP 400 diharapkan terjadi peningkatan produksi.

“Sehingga terjadi peningkatan pendapatan petani dan tetap terjaga di tengah-tengah makin berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi,” ucap Nelson.

BACA JUGA  Hasil FGD Akan Ditindaklanjuti Diskominfo

Dia menyebutkan salah satu contoh di wilayah Kecamatan Balinggi, terdapat lahan untuk pengembangan Padi IP 400 seluas 5.500 hektar yang telah diberikan bantuan benih dari Dinas TPH Provinsi . Jika setiap hektar dari lahan tersebut dapat memproduksi beras rata-rata sebanyak 3 ton, maka total beras yang di produksi adalah sebesar 16.500 ton. Dengan asumsi harga beras Rp7.000/kg, maka total yang diperoleh petani dari lahan seluas 5.500 hektar tersebut sekitar Rp115 miliar untuk 1 kali tanam.

“Nah jika lahan tersebut dapat mencapai IP 400, maka total yang diperoleh petani di wilayah Kecamatan Balinggi dalam setahun adalah sebanyak Rp462 miliar,” ujarnya.

“Oleh karena itu, pengerahan sumberdaya terutama alat dan mesin pertanian di masing-masing wilayah harus dioptimalkan, baik yang berada di kelompok tani, UPJA maupun yang di kelolah dalam bentuk brigade alsin. Dan yang terutama adalah semangat swadaya dari petani itu sendiri dengan memanfaatkan segala sumberdaya yang ada, termasuk memanfaatkan dan mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk budidaya, hilirisasi dan pengolahan. Tujuannya supaya bisa memberikan nilai tambah, sehingga saya harapkan kepada kelompok tani setelah panen ini tanpa jeda langsung melakukan penanaman kembali,” tandas Kadis.

BACA JUGA  Kadis Harap Kerjasama dengan Diskominfo

Kepala Bidang Dinas TPH Provinsi, Retno Erningtyas, menambahkan Padi IP 400 mutlak menjadi program prioritas sampai ke tingkat petani dan membutuhkan gotong royong dalam penanganannya.

“Jadi tidak semata-mata dari Dinas Provinsi, tapi yang paling utama adalah di tingkat kabupaten, mulai dari tingkat Dinas, BPP, petugas pertanian lapangan, kelompok tani, termasuk keterlibatan dan dukungan dari TNI tentunya,” tuturnya. (*)