, – Abrasi dan penurunan muka tanah (doenlift) mengancam 34 pemukiman warga di area pesisir danau ,Kecamanatan Pamona , .

Mantan Kepala Desa (Kades) Taipa Weliones Gintu menjelaskan, ada sekitat 10 are atau 0, hektar area pesisir yang mengalami penurunan. Hal itu diyakinan menjadi ancaman nyata bagi pemukiman warga jika terus terjadi.

“Jarak pinggir danau semakin dekat dengan permukiman warga sekitar 30 meter,” ucapnya ditemui Senin (12/09/2022).

Meski Balai Wilayah Sungai Sulawesi telah membangun tanggul sepanjang 700 meter, namun ancaman itu tetap nyata karena elevasi air danu poso yang meningkat.

Sehingga imbauan dan larangangan bagi warga membangun di area pesisir danau selalu disampaikan.

BACA JUGA  Guru Utama Dibekali Keterampilan Revitalisasi Bahasa Daerah

Upaya relokasi telah digagasnya saat menjabat kepala desa, namun gagasan yang disampaikan ke pemerintah daerah dan provinsi belum mendapat jawaban hingga dirinya tak lagi menjabat.

“Tapi sampai diri saya pensiun sebagai kades belum terakomodir, sebab merelokasi warga juga biayanya cukup tinggi,”pungkasnya.

Saran untuk merelokasi secara mandiri juga pernah disampaikan Akademisi , Ir. Abdullah, yang secara langsung pernah mengunjungi Desa Taipa.

“Saya pernah sampaikan kalau ada rezeki, maka rumah-rumah yang di tepi danau tidak usah diperbaiki. Tapi rezeki tersebut sebaiknya digunakan untuk beli tanah yang agak jauh dari tepi danau, lalu bikin rumah baru di tanah itu,” kata Abdullah yang juga pakar gempa di .

BACA JUGA  Harganas, Kabupaten Kota di Sulteng Dapat Penghargaan Pusat

Ia mengatakan, penyebab penurunan permukaan tanah tersebut adalah formasi batuanya merupakan lapisan sedimen yang porositasnya tinggi.

“Jika ada gempa dengan Magnitudo > 6 dan pusatnya relatif dekat dengan permukiman tersebut maka bisa terjadi seperti di Tompe dan Lompio, selain itu, juga rawan tsunami,” bebernya.

Ia menambahkan, Desa Taipa dilalui sesar Poso, sangat bisa berpotensi tsunami, apalagi danau Poso ,5 kali lebih luas dibanding teluk .

“Pun kalau permukaan air tanahnya dangkal dan terjadi gempa dengan Magnitudo > 6 maka bisa terjadi likuefaksi,” menyudahi.(Sob)