, Jakarta- Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah mengkaji ulang rencana penghentian pemberian stimulus tarif listrik kepada masyarakat per-Januari 2021. Pasalnya, saat ini masyarakat masih terbebani oleh dampak pandemi -19, sehingga stimulus itu masih diperlukan.

“Stimulus ini jangan dihentikan hanya sampai Desember 2020. Namun terus dilanjutkan sampai minimal akhir tahun 2021.  Karena masyarakat masih membutuhkannya,” kata Mulyanto dalam siaran persnya, Rabu (23/12/2020).

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (F-) ini menambahkan sebaiknya pemerintah berkomitmen mengalokasikan anggaran negara untuk membantu masyarakat yang terdampak -19. Selama pandemi ini belum selesai, sebaiknya selama itu pula pemerintah membantu.

“Dibandingkan dengan program bansos, pemberian stimulus tarif listrik ini lebih tepat sasaran dan mudah dipertanggungjawabkan. Datanya valid, jalur distribusi pemberian stimulus jelas dan relatif aman dari ,” imbuh legislator dapil Banten III itu.

Mulyanto menyebutkan selama masa reses dirinya berdialog dengan masyarakat kecil di beberapa tempat. Umumnya masyarakat mengaku terbantu dengan adanya stimulus listrik ini. Masyarakat, kata Mulyanto, sangat berharap program ini terus dilaksanakan. Bahkan mereka minta rumah ibadah, masjid dan mushola serta sarana lainnya dikenakan tarif khusus dan juga mendapat stimulus listrik ini.

BACA JUGA  Kabupaten Parigi Moutong Jadi Pusat Bisnis dan Investasi Durian

Sebagaimana diketahui, selama ini Pemerintah memberikan bantuan listrik dalam stimulus untuk daya 450 VA dan 900 VA. Program tersebut diberikan untuk meringankan beban masyarakat yang tidak mampu dan rentan dalam menghadapi masa pandemi -19. Bagi pelanggan rumah tangga, stimulus tersebut telah diberikan sejak April 2020 serta pelanggan bisnis dan industri kecil sejak Mei 2020.

Dengan program stimulus ini maka pelanggan kategori Rumah Tangga 450 VA mendapat Pembebasan tagihan/Token Gratis sampai dengan Desember 2020. Bagi pelanggan Rumah Tangga 900 VA Bersubsidi akan mendapat diskon 50 persen tagihan/token listrik sampai dengan Desember 2020.

Sementara pelanggan bisnis kecil 450VA mendapat bantuan pembebasan tagihan/gratis sampai dengan Desember 2020. Industri kecil 450 VA mendapat pembebasan tagihan/gratis sampai dengan Desember 2020. Sedangkan lembaga kecil 450 VA diberi pembebasan tagihan/gratis sampai dengan Desember 2020.(dpr)

BACA JUGA  Brida Tindaklanjuti MoU Dengan Untad