Madika, Palu- Dalam rangka mengecek kesiapan pelaksanaan vaksinasi dan penegakan protokol maka Kemendagri mengadakan Vidcon bersama gubernur dan bupati/walikota, pada Selasa (5/1).

Gubernur pada kesempatan itu diwakili Asisten dan Pembangunan Dr. Ir. B. Elim Somba, M.Sc, dan kadis diwakili oleh dr. Jumriani Yunus.

Narasumber vidcon ialah Menteri Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BNPB selaku Kasatgas -19 Letjen Doni Monardo.

Menkes dalam paparannya mengatakan, penduduk Indonesia yang ditarget menerima suntikan mencapai 181 juta dengan jumlah kebutuhan mencapai 426 juta dosis.

Lanjutnya, vaksinasi tahap pertama akan dilakukan kepada sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan (nakes) di 34 provinsi.

BACA JUGA  KPU Palu Tidak Akan Tolerir Parpol yang Melewati Batas Waktu Pendaftaran

Untuk itu, Ia mendorong kepala-kepala daerah agar melakukan rekonsiliasi data guna memastikan nakes-nya telah terdaftar di sistem.

Begitu juga dengan data fasilitas kesehatan di daerah agar ikut dipastikan telah terdaftar dalam aplikasi P-Care BPJS Kesehatan yang digandeng untuk monitoring vaksinasi.

Terakhir Ia menginformasikan bahwa penyuntikan secara simbolis ke presiden akan dilaksanakan Rabu depan (13/1) dan disusul daerah, sehari atau dua hari setelahnya (Kamis atau Jumat).

“Suntikan ini adalah seremonial, simbolis untuk membangkitkan keyakinan publik,” tuturnya.

Adapun yang disuntik lanjut menkes ditujukan bagi penerima kelompok usia dibawah 60 tahun. Olehnya bila kepala daerah berusia di atas 60 dapat digantikan oleh wakilnya atau pejabat terkait lain di daerah.

BACA JUGA  Membidik Timnas Dari SPFA

Di bagian lain, Kasatgas -19 mengingatkan agar narasi vaksinasi jangan sampai membuat masyarakat kendor melakukan protokol kesehatan.

“Vaksinasi bukan satu-satunya cara lepas (dari -19) karena masih banyak yang harus kita pelajari,” ungkapnya.

Untuk itu Ia mengimbau kepala daerah agar semaksimal mungkin menjadi contoh ketaatan protokol kesehatan ke warganya guna memutus virus dari hulunya.

Apalagi dari hasil analisis satgas menunjukkan tren kenaikan pasien dan kematian dokter akibat Covid-19 yang signifikan.

“Apabila disiplin (protokol kesehatan) semakin baik maka kasus aktif dan kematian akan semakin berkurang dan (otomatis) Kita bisa menyelematkan para dokter,” pungkasnya.

Setelah paparan maka Mendagri Tito Karnavian meminta kepala daerah agar Senin depan (11/1) sudah melaporkan data penerima suntikan simbolis dan waktu pelaksanaannya di provinsi.

BACA JUGA  BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Mengintai Indonesia!

Ia juga minta kepala daerah agar memasukan tokoh agama dan tokoh-tokoh publik yang berpengaruh dalam daftar penyuntikan simbolis guna menanamkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi. (*)