, Jakarta- Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal (Komjen) Listyo Sigit menjadi calon tunggal Kepala Kepolisian Republik (Kapolri) yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Surat presiden (Surpres) calon Kapolri telah diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada DPR, Rabu (13/). Pratikno tiba di Gedung DPR pukul 10.40 WIB. Mengenakan batik cokelat, Pratikno disambut Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Surpres langsung diterima Ketua DPR Puan Maharani.

“Bapak Presiden menyampaikan usulan pejabat Kapolri yang akan datang dengan nama tunggal yaitu Bapak Drs Listyo Sigit ,” kata Ketua DPR Puan Maharani di DPR, Rabu (13/).

Selanjutnya, kata Puan, DPR akan langsung memproses Surpres usulan nama calon Kapolri itu sesuai mekanisme yang berlaku. Wakil Ketua DPR Dasco Ahmad menambahkan, pihaknya bakal langsung memproses sesuai aturan. “Tentunya kita akan bahas sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR,” katanya.

BACA JUGA  Hingga Mei 2023, Polda Sulteng Ungkap 230 Kasus Narkoba

Setelah nama calon Kapolri diterima, DPR akan menggelar fit and proper test terhadap Listyo. DPR memiliki waktu 20 hari sejak Surpres diterima untuk memutuskan setuju atau tidak atas pencalonan Listyo.

Kabar yang berhembus, dalam menentukan pengganti Jenderal Idham Azis yang masuk masa pensiun Februari mendatang, Jokowi berdiskusi dengan banyak kalangan termasuk lingkaran terdekatnya. Dugaan itu menguat saat salah satu loyalis Jokowi Andi Gani Nena Wea sempat terlihat di kawasan Istana Negara belum lama ini. Tak lama berselang usai Andi Gani, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit ikut muncul di Istana Negara.

Saat ditanyakan apakah terkait pemilihan calon Kapolri baru? Andi Gani enggan mengomentari hal tersebut. “Saya tidak ingin komentar soal itu,” ucap Presiden Komisaris PTPP ini sembari berharap calon kapolri baru yang terpilih merupakan yang terbaik bagi masyarakat.

BACA JUGA  Polres Sigi Amankan Dua Pelaku Penyalahgunaan Narkotika di Tinggide

Listyo lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969. Listyo sudah dekat dengan Presiden Jokowi sejak menjabat Kapolres Solo pada 2011. Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Kedekatan Listyo dan Jokowi berlanjut ketika Jokowi menjadi presiden. Tahun 2014, Listyo menjadi ajudan Jokowi di Istana.

Setelahnya, Listyo menduduki sejumlah jabatan di Korps Bhayangkara. Dari mulai Kapolda Banten pada 2016-2018 hingga Kadiv Propam Polri 2018-2019 sebelum diangkat menjadi Kepala Bareskrim. Listyo mulai duduk di kursi Kabareskrim sejak 6 Desember 2019, menggantikan Kapolri saat ini, Jenderal Idham Azis.

Ada sejumlah peristiwa besar selama Listyo di Bareskrim. Salah satunya penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang buron selama 11 tahun. Listyo juga membongkar praktik suap pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo. Desember 2020, Listyo juga menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terbengkalai sejak April 2017.(rmco)

BACA JUGA  Bawa Miras Jenis Saguer, Pengendara Roda Dua Ini Diamankan Polsek Dolo