Wahyuddin: Rakernas PKS 2025 Jadi Langkah Strategis Menuju Kemenangan Pemilu
Madika, Jakarta – Seluruh jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tengah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS di Jakarta, Senin hingga Rabu, 10–12 November 2025.
Selain DPTW, tiga ketua bidang dari DPW PKS Sulteng turut hadir, yakni Bidang Komunikasi Digital (Komdigi), Bidang Perempuan dan Keluarga (Bipeka), serta Bidang Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa (BPPM).
“Tiga bidang yang turut diundang ikut Rakernas, Bidang Komunikasi Digital, Bidang Perempuan dan Keluarga, serta Bidang Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa,” ujar Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyuddin, SST, Selasa (11/11).
Menurut Wahyuddin yang akrab disapa Ustadz Wahyu, Rakernas 2025 merupakan bagian dari agenda nasional PKS untuk menyusun program kerja menghadapi agenda politik mendatang.
“Rakernas 2025 merupakan bagian dari rangkaian agenda nasional PKS yang tidak terpisahkan dari kegiatan sebelumnya,” jelasnya, mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal PKS, Muhammad Kholid.
Rakernas kali ini mengusung tema “Kokohkan Barisan, Tingkatkan Pelayanan, Raih Kemenangan.” Tema tersebut, kata Wahyu, mencerminkan arahan Ketua Majelis Syura PKS tentang tiga modal besar partai, yakni kader yang militan, struktur yang solid, dan kerja kolektif.
Lebih lanjut, tema ini juga sejalan dengan arahan Presiden PKS mengenai K2P2 — Kaderisasi dan Pelayanan Publik untuk Pemenangan Pemilu — sebagai rencana strategis utama kepengurusan PKS periode 2025–2030.
“Target kita adalah menyusun program kerja yang semakin mengokohkan barisan, memperkuat pelayanan kepada masyarakat, dan memantapkan langkah menuju kemenangan,” kata Wahyu.
Sementara itu, Presiden PKS Almuzzammil Yusuf dalam sambutannya menegaskan pentingnya membaca momentum historis dan menjemput peluang perubahan melalui ketulusan, profesionalitas, dan kerja terencana.
Ia mengawali pidato pembukaan Rakernas dengan refleksi Hari Pahlawan 10 November, mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia harus terus dijaga dan diperjuangkan.
“Inilah yang harus kita lanjutkan, kita menjadi bagian dari mereka. Kita lanjutkan perjuangan yang belum tuntas yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur,” ujar Almuzzammil.
Ia mencontohkan kisah aktivis Masjid Sejuta Pemuda di Sukabumi yang dengan ketulusan berhasil membangun layanan masjid aktif 24 jam dan adaptif terhadap media sosial.
“Ini pelajaran bagi kita betapa banyak keajaiban muncul karena berangkat dari ketulusan hati dan rencana yang matang, selebihnya pertolongan Allah,” katanya.
Almuzzammil juga menyinggung fenomena Zohran Mamdani, Wali Kota New York, yang berhasil memenangkan pemilihan dengan lebih dari 50 persen suara berkat fokus pada program layanan publik dan keterjangkauan.
Menurutnya, kisah tersebut menunjukkan pentingnya menjemput momentum historis dengan strategi dan ikhtiar yang matang.
“Kita harus pandai membaca lingkungan strategis, bagaimana perpolitikan nasional kita, bagaimana perpolitikan daerah kita, bagaimana perpolitikan kabupaten kota kita,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan