Madika, Palu- Kepala  Dinas Pangan dan Hortikultura , Nelson Metubun, mengungkapkan potensi pengembangan kawasan buah di daerahnya sangat besar.

“Keanekaragaman varietas dan dukungan iklim yang sesuai untuk buah tropika, menghasilkan berbagai buah yang sangat bervariasi,” ucapnya dalam suatu kegiatan baru-baru ini. 

Disamping itu kata dia, luas areal yang masih cukup luas di wilayah Sulawesi Tengah dapat menghasilkan buah yang cukup potensial. Olehnya Nelson meminta petugas pertanian di kabupaten dan kota menginisiasi program yang memungkinkan pengadaan kawasan tanam komoditi secara terintegrasi.

“Sasaran yang ingin kita capai adalah terwujudnya pengembangan kawasan buah dan florikultura yang memenuhi skala , peningkatan daya saing dan beroreantasi ekspor,” tandas Nelson.

BACA JUGA  Rusdy Mastura Mendaftar sebagai Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah

Diketahui, salah satu fokus Dinas Pangan dan Hortikultura yaitu menyiapkan daerah ini jadi penyangga pangan Ibu Kota Negara () di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebelumnya, Nelson mengatakan Sulteng siap penyangga pangan, khususnya beras untuk disuplai ke . Keyakinan tersebut akan diperkuat dengan program padi IP (Indeks Pertanaman) 400.

“Dengan program IP 400 yang kita serap dari , bisa jadi yang tadi hanya surplus sampai 100 ribu ton, kita prediksi akan naik menjadi 200 ribu hingga 220 ribu ton per tahun,” ucap Nelson.

Nelson mengatakan jika terealisasi, Sulawesi Tengah bisa memenuhi kebutuah beras hingga 50 persen. Diperkirakan saat operasional IKN dimulai, jumlah penduduk Kaltim bertambah menjadi 5,3 juta jiwa.

BACA JUGA  Pemprov Sulteng Ingatkan Petani Rawat Alsintan

“Kalau 5,3 juta penduduk dengan konsumsi rata-rata 84,1 kilogram per jiwa per tahun, maka dapat ditarik kesimpulan kebutuhan beras saat operasional IKN tahun-tahun awal yaitu 445 ribu ton per tahun. Itu menambah defisit kebutuhan beras Kaltim yang tadinya 167 per tahun saat belum tambahan penduduk IKN menjadi 306 ribu ton,” ujarnya.

Selain beras, Sulteng berpeluang besar memasok kebutuhan hortikultura karena jarak yang relatif dekat ke IKN. Menurutnya ini menjadi peluang besar sekaligus menjadi tantangan bagi Dinas TPH.

“Kita punya potensi yang sangat luar biasa untuk hortikultura seperti durian,” jelasnya. (*)

BACA JUGA  Faizal: Dengan SIPD, APBD Akuntabel