Madika, Morowali – Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur , dan Abdul Karim Aljufri, menegaskan bahwa nasib petani akan menjadi perhatian utama pemerintah Provinsi jika mereka terpilih dalam .

Hal ini disampaikan dalam acara Silaturahmi dan Dialog Publik di Desa Limbo Makmur, Kecamatan Bumi Raya, Morowali, pada Kamis, 12 September 2024.

Dalam dialog tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai keluhan terkait masalah pertanian, mulai dari harga pupuk hingga bibit yang sulit didapat.

Siti Komariah, seorang ibu rumah tangga berusia 28 tahun, mengungkapkan bahwa tingginya harga pupuk menjadi salah satu kendala utama bagi petani.

“Kami di sawah kesulitan membeli pupuk karena mahal. Saya sering membantu suami memupuk sawah, tapi pupuknya selalu kurang,” ujarnya kepada wartawan.

BACA JUGA  Bertarung di Dapil 'Sultan' Incumbent DPRD Palu Optimis Pertahankan Kursinya

Selain itu, petani sawit juga mengeluhkan buruknya kondisi jalan pertanian yang tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Mereka merasa dianaktirikan dan berharap adanya kebijakan di masa mendatang.

dan Abdul Karim, yang dikenal dengan tagline Beramal (Bersama dan Abdul Karim Aljufri), menjadikan sektor pertanian sebagai program unggulan dalam kampanye mereka.

“Kami tidak akan membeda-bedakan petani. Semua jenis petani akan kami perhatikan, termasuk melalui program asuransi petani yang mencakup seluruh sektor pertanian,” jelas Abdul Karim Aljufri.

Dia menambahkan bahwa profesi petani harus menjadi profesi yang menjanjikan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Anak-anak petani tidak boleh malu menjadi petani. Mereka harus menjadi petani yang lebih baik dari orang tuanya,” tegasnya.

BACA JUGA  Warga Kampung Mualaf Sigi Keluhkan Kurangnya Perhatian Pemerintah ke Ahmad Ali

Ahmad Ali, yang juga putra seorang petani, berkomitmen untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan di . Ia percaya bahwa Sulawesi Tengah dapat menjadi pemain utama dalam memenuhi kebutuhan logistik Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Dengan kelebihan geografis yang strategis, dapat menjadi pemasok utama logistik IKN jika kita bisa mengelola sektor pertanian dengan baik,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa pemerintah perlu mengupayakan ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau, menyiapkan benih, dan menghadirkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produksi.

“Kami juga akan meluncurkan program asuransi pertanian untuk mencegah petani gagal panen akibat cuaca buruk,” tambah Ahmad Ali.

Dalam hal infrastruktur, Ahmad Ali berkomitmen untuk memperbaiki jalan-jalan yang menjadi akses utama produksi pertanian.

BACA JUGA  Ahmad Ali Disambut Bak Superstar, Janjikan 10.000 UMKM Baru untuk Sulawesi Tengah

“Jalan rusak tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, apakah itu jalan provinsi atau kabupaten, pemerintah harus bekerja sama memperbaikinya,” tegasnya.

Ia juga berencana untuk menyiapkan alat berat di setiap kabupaten agar perbaikan jalan bisa dilakukan dengan cepat tanpa harus melalui proses proyek yang panjang.

“Dengan peralatan konstruksi yang tersedia, perbaikan jalan dapat dilakukan lebih efisien,” tutup Ahmad Ali.

Pasangan Beramal ini bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan Sulawesi Tengah sebagai pusat produksi yang unggul di Indonesia.