Rusman: Bawang Goreng Palu Punya Potensi Besar di Pasar Nasional
Madika, Palu – Ketua Komisi B DPRD Palu, Rusman Ramli, memberikan dukungan penuh terhadap penguatan sektor pertanian bawang goreng di Kota Palu.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri panen bawang goreng hasil kerja sama Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Kota Palu dan Kelompok Tani Malino Ntodea di Kelurahan Taipa, Sabtu (15/3/2025).
Acara tersebut juga dihadiri Direktur Operasional PERUMDA Kota Palu, Rustam B. Makalama, serta Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu, Rahmat Mustafa.
Ketua Kelompok Tani Malino Ntodea, Iwan, melaporkan bahwa panen bawang goreng kali ini berasal dari lahan seluas 1,2 hektare dengan hasil lebih dari 4 ton.
“Ini hasil yang cukup baik dan membuktikan bahwa pertanian bawang di Palu punya prospek besar. Kami berharap ada dukungan lebih lanjut agar produksi bisa terus meningkat,” ujar Iwan.
Menanggapi hal tersebut, Rusman Ramli menegaskan bahwa bawang goreng asal Palu memiliki daya saing tinggi dan berpotensi menembus pasar nasional jika dikelola dengan baik.
“Bawang goreng dari Palu terkenal dengan kualitasnya yang renyah, gurih, dan tidak berminyak berlebihan. Ini bisa menjadi produk unggulan yang mendukung perekonomian daerah,” kata Rusman.
Namun, ia juga menyoroti beberapa tantangan yang harus diatasi agar bawang goreng Palu bisa berkembang lebih jauh.
“Bagaimana kita bisa memastikan petani mendapatkan akses permodalan yang lebih baik? Apa langkah konkret PERUMDA dalam membantu pemasaran dan distribusi bawang goreng ini ke skala yang lebih luas?” tanyanya.
Rusman juga menekankan pentingnya sinergi antara petani, pemerintah, dan dunia usaha untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
“Jika kita ingin menjadikan Palu sebagai salah satu sentra bawang goreng berkualitas di Indonesia, maka perlu ada strategi yang jelas, mulai dari produksi, pengolahan, hingga pemasaran. Kita tidak boleh hanya fokus pada panen, tetapi juga bagaimana meningkatkan nilai tambah produk ini agar mampu bersaing di tingkat nasional,” tegasnya.
Ia berharap ke depan, PERUMDA lebih fokus pada bisnis berbasis ketahanan pangan dan memperluas jaringan pemasaran bawang goreng Palu.
“Jika ini dikelola dengan baik, bukan hanya petani yang akan merasakan manfaatnya, tetapi juga masyarakat luas melalui peningkatan ekonomi daerah,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan