, Palu – Sulaeman, pemain Timnas Indonesia asal Kota Palu, karena dijemput menggunakan mobil pickup oleh keluarga dari Bandara Palu, Jumat 7 Januari 2022.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulteng, Irvan Ariyanto, mengaku tidak tahu soal kepulangan ke Palu. Irvan juga cukup terkejut mendengar dijemput menggunakan pickup.

“Kami tidak tahu Witan mau pulang Palu, tidak ada juga penyampaian dari managemen-nya. Mungkin bisa dinyatakan ke pihak Asprov (PSSI) yang selama ini menangani ,” ujar Irvan kepada Metrosulawesi, Jumat 7 Januari 2022.

Dalam pemahamannya, seorang profesional seharusnya mendapat pendampingan dari pihak managemen saat akan melakukan perjalanan resmi. Pihak managemen pula yang harusnya proaktif ke menjalin komunikasi ke unsur Pemda atau organisasi yang terkait pembinaan sepak bola.

BACA JUGA  Ada Dugaan Pungli PIP, Mahasiswa Demo Rektorat Unkrit Tentena

“Biasanya begitu, kalau membawa nama daerah atau atas nama daerah pasti ada yang mengurus. Kalau atas nama profesi pasti ada managemen karena ini pemain profesional. Ini yang belum kita tahu, apakah Witan sudah punya managemen atau masih menjadi daerah,” tutur Kadispora.

“Jadi harus dibedakan, kalau bicara profesional itu biasanya pasti ada managemen,” tambahnya.

Secara pribadi, Irvan mengaku siap berbagi mobil dinasnya jika ada penyampaian kepulangan Witan. Ini sebagai bentuk penghargaannya karena Witan disebut telah mengharumkan nama daerah, khususnya Kota Palu.

“Kalau ada penyampaian biar mobil sendiri atau bisa kita pakai. Cuma ini masalahnya mungkin komunikasi yang tidak berjalan,” tuturnya.

BACA JUGA  Berbagi Hadiah, Cara Wim Menyetarakan Warga Dusun Wana Menyambut Natal

Kadispora juga memastikan yang terjadi bukan karena Witan dan timnya gagal membawa pulang piala AFF 2020 yang baru berlangsung di Singapura, baru-baru ini. Sebab baginya Witan telah menorehkan prestasi dengan bermain sebagai pesepak bola level nasional atau Timnas.

“Menang atau tidak sebenarnya dia (Witan) sudah berprestasi untuk daerah. Luar biasa karena ada seorang putra daerah Sulawesi Tengah yang bergabung dengan tim nasional Indonesia. Ini sesuatu hal yang luar biasa, jadi tidak melihat karena dia kalah atau tidaknya. Apalagi selama dia bertanding, Witan menjadi semacam favorit/idola. Kita juga sebagai penonton kenalnya dari situ, ternyata Witan anak Sulawesi,” pungkas Irvan. (JT)