Madika, – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah () Kota , merencanakan pembelian lahan guna mengakomodir bencana yang belum memperoleh hunian. Gagasan itu dikemukakan langsung saat meninjau penyintas yang masih bermukim di hunian sementara di Kecamatan Utara – Tawaeli, Senin (30/05/2022).

Pembelian lahan sendiri dilakukan, karena sebagian besar penyintas yang tersisa merupakan korban tanpa dokumen kepemilihan lahan atau mereka yang hanya ngontrak sebelum terjadinya bencana. Sehingga nantinya mereka dapat memperoleh hunian tetap () mandiri.

“Kalau seperti ini modelnya, kita usulkan saja pembelian lahan. Karena syarat pendirian mandiri kan lahan yang jelas alas haknya,” usulan anggota Komisi C Muslimun dalam pertemuan.Hal itupun disambut baik,

BACA JUGA  Waktu Pendaftara CASN Kanwil Kemenkumham Sulteng Diperpanjang

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Presly yang turut mendampingi kunjung. Menurutnya, para warga telah diupayakan pemerintah untuk memperoleh hunian, namun diakibat tidak adanya dokumen kepemilikan lahan menjadi kendala.

“Kami dari pemerintah siap membantu jikalau memang untuk kepentingan masyarakat.”kata Presly.

Kunjungan yang dipimpin langsung oleh wakil Ketua II Palu, , turut melihat langsung proses pembangunan mandiri oleh kementerian PUPR, yang hasilnya terkesan asal-asalan.

Terbukti dari konstruksi bangunan yang dinilai tidak memiliki kekuatan tahan gempa. Penggunaan seng bekas hingga pemasangan jendela yang meyisakan cela besar menguatkan adanya indikasi pekerjaan huntap mandiri di kelurahan Kayumalue Pajeko asal jadi.

BACA JUGA  Ribuan Hewan Kurban dan 10 Ton Daging Rendang Menyemarakkan Hari Raya Idul Adha

“Ini benar-benar tidak manusiawi. Mereka ini korban, masa dijadikan landang pendapatan,”kata Rizal.

Dalam kunjungan yang diikuti langsung ketua Komisi C Bidang pembangunan, Ahmad Umayer, Muliyadi, Syarif dan Abdul Fatah itu bersepakat untuk memanggil seluruh pihak terkait guna menyelesaikan permasalahan para penyintas bencana.(Sob)