Madika, Palu- Pergerakan transportasi udara mulai meningkat Idulfitri 1443 H/2022 M, termasuk di Palu. Namun demikian, belum ada permintaan extra flight atau penerbangan tambahan.

“Masih sesuai schedul (jadwal), karena tingkat keterisian masih sekitar 80 persen, belum penuh,” ungkap Kepala Bidang Angkutan Jalan, Keselamatan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi , Sumarno, baru-baru ini.

Sumarno mengatakan permintaan extra flight biasanya saat schedul telah penuh 100 persen. Ini bisa diketahui paling tidak sampai tujuh hari sebelum lebaran atau H-7 Hari Raya Idulfitri pada awal Mei mendatang.

“Kita perkirakan mulai H-7 sampai cuti lebaran akan terjadi lonjakan penumpang, nanti akan ketahuan,” ujarnya.

BACA JUGA  Keajaiban Alpukat: Buah Ajaib yang Menjaga Kesehatan Tubuh dan Jiwa

Dishub mendata beberapa maskapai yang melayani penerbangan dari dan menuju Bandara Palu diantaranya Garuda , Citilink, Lion, dan Batik. Sementara Maskapai Sriwijaya Air disebut masih dalam proses administrasi.

“Mungkin masih ada kendala, tapi rencananya mau masuk juga (Sriwijaya Air),” ucap Sumarno.

Dia menambahkan dalam momentum mudik, masyarakat yang ingin bepergian ke luar provinsi paling banyak menggunakan transportasi udara. Sementara jika perjalanan mudik dalam provinsi, didominasi jalur darat menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi umum.

Sebelumnya, Sumarno mengungkapkan Dishub Provinsi telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Palu, baru-baru ini. Dari pertemuan ini, salah satu hasil rapat mengusulkan membuka rute penerbangan langsung Palu – Balikpapan. Sebab selama ini, rute tersebut harus transit melalui Makassar sehingga menjadi mahal.

BACA JUGA  Ingin Saling Menguatkan Tusi, Komisi Informasi Sulteng Disambangi Ketua Bawaslu

“Kita sudah bicarakan dan mengimbau pihak penerbangan membuka rute Palu – Balikpapan yang langsung, tidak melalui transit Makassar karena tiketnya menjadi mahal bisa Rp2 jutaan lebih. Tapi belum ada keputusan, nanti mereka akan memberikan informasi, biasanya melalui surat resmi karena ini menyangkut trayek baru,” terang Sumarno.

Dari hasil rapat juga dipastikan akan tetap berlaku pemeriksaan penumpang di Bandara-bandara. Bagi yang baru dua kali wajib membawa hasil antigen negatif atau PCR. Sementara yang sudah booster atau dosis tiga, cukup menggunakan masker dan menunjukkan dokumen yang diperlukan untuk perjalanan udara. (*)