Madika, Palu- Pemerintah menyatakan siap mendampingi masyarakat yang masih bingung dalam memilih sesuai kriteria dalam momentum Idul Adha 1443 H/2022 M atau Hari Raya Haji.

“Kami siap membantu kalau ada panitia kurban yang membutuhkan pemeriksaan hewan untuk memastikan kesehatan,” ujar Pengawas Mutu Hasil Pertanian Muda Disbunnak , I Made Suanta, Jumat 10 Juni 2022.

Made mengatakan masyarakat yang membutuhkan pendampingan bisa menghubungi Disbunnak yang berkantor di bilangan jalan Kartini Palu. Pendampingan dimaksud untuk memastikan kesehatan, kecukupan umur, dan layak atau tidaknya untuk dikurbankan.

“Mungkin saja kalau masyarakat hanya melihat dari besar badan hewan, belum tentu umurnya cukup. Di situ biasa ada kekeliriuan karena minimal kalau sapi harus dua tahun ke atas, sementara kambing harus satu tahun ke atas sesuai syariat Islam,” ujar Made.

BACA JUGA  Pemprov Berikan Kemudahan Bagi Wirausaha Muda

Dia menambahkan Disbunnak juga telah mengedarkan informasi dalam memilih yang sesuai syariat Islam. Sebelumnya diberitakan, untuk Sulteng dalam momentum Hari Raya Haji membutuhkan sekitar 6.600 ekor. Ini berdasarkan data perkiraan penyembelihan hewan kurban yang dikeluarkan Disbunnak Provinsi Sulteng.

“Tapi itu akan kita update terus, nanti ada laporannya,” ujar Pengawas Mutu Hasil Pertanian Muda Disbunnak Provinsi Sulteng, I Made Suanta, kepada Metrosulawesi, Senin 6 Juni 2022.

Hewan kurban dimaksud terdiri atas sapi, kambing, dan domba yang semuanya akan dipenuhi oleh peternak lokal di daerah ini. Made mengatakan untuk hewan kurban tidak perlu mendatangkan dari daerah lain.

“Untuk hewan kurban kita selalu cukup, malah sangat melonjak setelah Covid,” ucap dia.

BACA JUGA  KI Sulteng Harapkan Perhatian Pemerintah Daerah

Sejumlah wilayah yang menjadi sentra penghasil hewan ternak diantaranya , , dan . Diketahui, saat Hari Raya Haji tahun lalu, tercatat angka penyembelihan hewan kurban berkurang di daerah ini. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunnak Provinsi Sulteng, Dandy Alfita.

“Pemotongan hewan kurban turun karena pandemi memengaruhi kondisi orang untuk berkurban,” ungkapnya. (*)