Pembagian Sembako Lebih Bermanfaat, Dibandingkan Nasi Dos
Madika, Palu – Sistem pembagian sembako dalam pelaksanaan reses atau jaring aspirasi DPRD Palu, diharapkan dapat dipertahankan di masa pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan salah satu anggota DPRD Palu, Astam. Dijelaskan, pembagian sembako jauh lebih bermanfaat dibandingkan harus menggunakan metode pembagian nasi dos saat melaksanakan reses di masa pandemi.
Selain memiliki asas manfaat yang jelas, metode tersebut dianggap dapat meminimalisir penularan covid-19. Sebab, jika DPRD menggunaka sistem pembagian nasi dos. Hal itu dapat menimbulkan kerumunan masa, karena dalam pelaksanaannya, setiap anggota diwajibkan untuk mengumpulkan 420 orang.
“Saya lebih suka pembagian sembako. Masyarakat tidak perlu berkerumun. Datang, terima sembako langsung pulang.” Ungkapnya, saat ditemui, Senin (15/02/2021) di kantor DPRD Palu.
Astam juga mengaku, meski sering kali menambah jumlah kuota paket sembako dari jumlah pada yang dianggarkan sebanyak 180 paket. Namun, hal tersebut dianggap tidak menjadi masalah.
“Yah, hitung-hitung kita bantu masyarakat di tengah kondisi seperti sekarang ini. Jadi kita alihkan ke paket sembako saja dulu, tidak usah pake nasi dos,”tegas Astam, yang juga Sekretaris Komisi A.
Reses sendiri direncanakan akan dimulai pada 16 Februari mendatang, dengan konsep seperti awal yakni mengumpulkan masyarakat dan membagikan nasi dos.
Hal itu juga dibenarkan wakil ketua II DPRD Palu, Rizal Dg Sewang. Namun diakuinya, keputusan tersebut baru akan diambil setelah rapat Badan Musyawarah (Banmus).
“Sebentar, jam 2 kita rapat. Disitu keputusannya. Apakah menggunakan metode sembako atau nasi dos,”kata Rizal.(Sob)
Tinggalkan Balasan