Madika, Palu – Sekretaris Daerah Provinsi (), Novalina, menyoroti masih adanya kesenjangan dalam layanan akses digital di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Hal ini disampaikannya saat membuka Focus Group Discussion () tentang rumah sehat rakyat virtual pada Rabu (11/9/) di Swisbel Hotel, Palu.

“Persoalan kesenjangan layanan digital ini menjadi pekerjaan yang harus diatasi,” tegas Novalina di hadapan peserta dari perwakilan OPD kesehatan, di Sigi, Kota Palu, serta berbagai perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat.

Novalina menyebutkan bahwa tantangan utama dalam mengatasi masalah ini terkait kebijakan dan regulasi di tingkat Provinsi, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu yang belum sepenuhnya mendukung layanan digital atau virtual.

BACA JUGA  832 Bakal Caleg di Sulteng Berstatus BMS

Selain itu, kesiapan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi digital juga menjadi kendala.

Rita Damayanti, lead program dari UK Government Digital Access Programme, turut memberikan pandangannya.

Ia menyatakan bahwa kelompok yang belum mendapat akses digital bisa dianggap sebagai kelompok marginal. Melalui program tersebut, Inggris berupaya menemukan contoh-contoh pemanfaatan akses digital oleh kelompok-kelompok ini.

Program tersebut mencakup lima negara, yakni Indonesia, Nigeria, Afrika Selatan, Brazil, dan Kenya, dengan total penerima manfaat sebanyak 70 ribu orang.

Rita berharap kolaborasi antara berbagai pihak dapat menghasilkan solusi dalam mengatasi isu-isu yang ada di masyarakat.

Di , telah ada dua program yang mendukung digitalisasi, yaitu Program Internet Desa yang dilakukan oleh Common Room bersama di Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, serta Program Rumah Sehat Rakyat Virtual yang dijalankan oleh Rumah Sehat Rakyat dan .

BACA JUGA  Ini Jadwal Kualifikasi Euro 2024