, Palu – Pembangunan tanggul penahan tsunami di sepanjang pesisir pantai Silae, Lere, Besusu dan Talise (Silebeta) menuai keluhan dari masyarakat, khususnya yang bekerja sebagai nelayan.

Keluhan nelayan yang terhimpun dalam Himpunan Nelayan (), disampaikan kepada anggota , Yahdi Basma, di ruang Nasdem gedung B kantor , Senin 25 Oktober 2021.

Perwakilan nelayan di dampingi oleh penyuluh nelayan, bersama Jaya Rahman, Ketua HNSTi menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi sejak proyek tanggul Silebeta tersebut dibangun.

“Persisnya selesai di bulan Maret 2021. Untuk Talise sendiri, 12 perahu nelayan rusak akibat dampak tanggul ini.” tutur pak Arham, salah seorang Nelayan yang turut mengikuti pertemuan ini.

BACA JUGA  Muhaimin Yunus Minta Disnakertrans Fokus Awasi Perusahaan Pertambangan

Sampai dengan berita ini dirilis, Yahdi Basma dan masih melakukan diskusi terkait dampak Tanggul Silebeta yang dibangun sepanjang sekitar 7,4 km tepatnya menyisir Pesisir . Tanggul tersebut membentang mulai dari ujung Jalan Cumi – Cumi hingga kawasan penggaraman.(*)