Madika, Palu- Gubernur Sulteng diwakili Pj Sekda Moh Faizal Mang, mengikuti Rapat Koordinasi Kestabilan Harga dan bersama Menteri Dalam Negeri (), Toto Karnavian. Rakor berlangsung secara virtual melalui via zoom meeting, Jumat 18 Maret 2022.

Mengikuti Rakor, Faizal didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Richard Arnaldo, Kadis Pangan dan Hortikultura Nelson Metubun, dan Kadis Pangan Abdullah Kawulusan.

Dalam kesempatan ini, meminta peran serta daerah (pemda) menangani lonjakan harga komoditas pangan. Menurutnya, dalam tugas tersebut tidak bisa hanya pusat.

“Kenaikan komoditas bahan pangan harus ditindak lanjuti dan tangani agar stabil, sehingga pengerjaannya perlu mesin besar, tidak cukup hanya pusat tetapi semua pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota harus bertindak, jangan dibiarkan,” ujar Tito.

BACA JUGA  Sah! TikTok Shop Resmi Ditutup Mulai Hari Ini

Dikatakan, dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan baik dari tingkat pusat maupun daerah, telah dibentuk Tim Penanganan yang dipimpin oleh Menko Ekonomi dan wakilnya Gubernur , Menkeu, dan juga tim Kementerian/lembaga lainnya.

Beberapa kebijakan yang perlu dipertimbangkan untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan dan stabilisasi harga pangan yaitu; Pertama, Satgas pangan daerah perlu mengoptimalkan pemantauan atas ketersediaan, stabilitas harga serta kelancaran distribusi pangan dan mengantisipasi gejolak harga yang lebih tinggi di tingkat konsumen dan mempertimbangkan jika perlu ada intervensi operasi pasar.

Kedua, lokasi operasi pasar perlu mempertimbangkan kantong-kantong konsumen miskin dan industri yang mempekerjakan rakyat kecil sehingga tepat sasaran. sehingga konsumen miskin bisa mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau.

BACA JUGA  61 KIM Terbentuk di Sulteng

Ketiga, melakukan konsolidasi dan meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan komoditas pangan serta memperkuat peran BUMD pangan dalam pemenuhan ketersediaan dan akses distribusi pangan daerah.

Keempat, melakukan penguatan tata kelola rantai pasok dan penanganan pasca panen dengan memperhatikan sistem pergudangan untuk mempertahankan kualitas dan menghindari kerusakan atau kehilangan hasil panen.

“Kelima, mendorong pengembangan lembaga distribusi pangan seperti ; Pasar Mitra Tani (PMT) atau Toko Tani Indonesia Center (TTIC), untuk dapat menyerap hasil produksi bahan pangan lokal sebagai upaya mendukung stabilitas pasokan dan harga pangan berbasis sumber daya lokal,” pungkas Mendagri. (*)