Madika, Palu – Usai memimpin rapat paripurna penetapan Perda Perubahan APBD tahun 2022, ketua DPRD Sulawesi Tengah, Dr Hj Nilam Sari Lawira bersama tujuh pimpinan DPRD Sulawesi Tengah langsung menemui mahasiwa yang berunjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah, Senin 12 September 2022.

Ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa itu, menyuarakan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan menaikan harga BBM, oleh mahasiswa menilai langkah itu adalah cara cepat memiskinkan masyarakat .

Demi merespon tuntutan mahasiswa tersebut, Nilam Sari Lawira usai menjalankan rapat paripurna langsung memerintahkan seluruh pimpinan DPRD dan pimpinan menemui demonstran di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah.

BACA JUGA  Empat Komisi Laporkan Hasil Pembahasan APBD 2023

“Saya minta pimpinan dan seluruh pimpinan , kita sama-sama menemui mahasiswa di depan,” ujar Nilam Sari.

Menyahuti instruksi ketua DPRD tersebut, Wakil Ketua I DPRD Sulawesi Tengah, HM Arus Abdul Karim dan tujuh pimpinan fraksi sama-sama bergerak menuju titik . Hanya Wakil Ketua III DPRD Sulawesi Tengah, dan pimpinan fraksi yang tetap berada diruang sidang. Hingga selesainya , fraksi tak kunjung hadir menemui demonstran.

Nilam Sari Lawira beserta pimpinan fraksi menyahuti dan menyetujui delapan poin yang dituntut mahasiswa, bahkan mereka membubuhi tandatangan dalam berita acara yang salah satu poinnya menolak kenaikan harga BBM. Hanya Fraksi yang tidak menandatangani berita acara tersebut.

BACA JUGA  270 Liter Miras Berhasil Diamankan Polres Sigi

Tujuh fraksi yang menolak kenaikan BBM yakni Fraksi Nasdem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, PKS dan Fraksi Amanat Rakyat (PAN dan Hanura).(win)