, – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat Sulawesi Tengah menggelar aksi unjuk rasa di beberapa titik di Kota pada Selasa siang (24/9/).

Aksi dimulai di kantor Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, di mana para peserta yang terdiri dari petani, buruh, dan mahasiswa menyuarakan tuntutan mereka.

Salah satu tuntutan utama adalah penyelesaian masalah batas lahan pertanian yang berbatasan dengan kawasan taman nasional tersebut.

Selain itu, mereka juga menuntut pembebasan tiga petani yang ditangkap terkait konflik agraria ini.

Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu mencakup sebagian besar wilayah dan , yang sering menjadi lokasi konflik lahan antara warga dan pihak taman nasional.

BACA JUGA  Pimpinan PT. GPS Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus PETI di Morowali Utara

Setelah menyampaikan orasi di lokasi pertama, massa bergerak menuju kantor Wilayah Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Sulawesi Tengah.

Di sana, mereka mengecam Bank Tanah yang dianggap menyerobot lahan petani di wilayah Lore, yang menjadi penyebab utama konflik.

Koordinator Wilayah Konsorsium Pembaruan Agraria Sulawesi Tengah, Doni Moidady, menjelaskan bahwa aksi ini digelar serentak, namun di Kota lebih menyoroti isu agraria yang belum tuntas.

“Aksi ini adalah bentuk solidaritas dan perlawanan kami terhadap ketidakadilan yang dialami para petani. Kami menuntut penyelesaian konflik agraria yang selama ini diabaikan,” ungkap Doni.

Setelah melakukan orasi di kantor agraria, massa kemudian melanjutkan aksinya menuju kantor Sulawesi Tengah untuk menyampaikan tuntutan mereka secara langsung.

BACA JUGA  Polda Sulteng Temukan Pelanggaran SOP pada Kecelakaan Kerja di PT. ITSS